Salah satu faktor pendorong cinta Allah SWT, adalah membaca Al-Quran dengan Khusyuk sambil berusaha merenungi dan memahami maknanya.
Al-Quran ini adalah jamuan Allah. Oleh karena itu, belajarlah dari jamuan-Nya semampu kalian.
Al-Quran ini adalah tali Allah, cahaya yang terang, penyembuhan yang ampuh, perlindungan bagi siapa saja yang berpegang padanya, keselamatan bagi siapa saja yang berpegang padanya, keselamatan bagi siapa saja yang mengikutinya, yang mencela penyimpangan, yang meluruskan kebegkokan, yang kemukjizatannya tidak pernah habis, dan tidak akan usang karena sering dibaca. Bacalah Al-Quran karena dengan membacanya Allah akan memberikan pahala kepada kalian dengan sepuluh kebaikan untuk setiap huruf. Saya tidak mengatakan alif, lam, mim sebagai satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf " (HR Al-Darimi).
Bagi seorang wanita yang tengah haid, hendaknya ia tidak membaca Al-Quran. Hal-hal yang haram dikerjakan oleh wanita yang tengah haid, dan salah satunya adalah membaca Al-Quran.Kedati terdapat perbedaan di kalangan ulama, jalan tengah yang dapat diambil adalah mengambil pendapat Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimin dalam Majmu Al-Fatawa-nya,
"Hadis-hadis yang menyatakan larangan bagi wanita haid untuk membaca Al-Quran bukan hadis-hadis sahih. Jika hadis-hadis tersebut bukan hadis-hadis sahih, hadis-hadis tersebut tidak bisa dijadikan hujah dan tidak boleh melarang perempuan haid membaca Al-Quran hanya berdasarkan hadis-hadis yang tidak sahih ini. Akan tetapi, adanya hadis-hadis seperti ini menjadikan adanya syubhat, sehingga berdasarkan inilah kami katakan bahwa yang lebih utama bagi seorang wanita haid adalah tidak membaca Al-Quran.
Maka apakah mereka tidak menghayati Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya(QS Al-Nisa'[4]:82).
"Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Quran"
(HR Al-Bukhari).
Komentar
Posting Komentar